Awalnya saya mencoba mikrotik sebenernya tidak sengaja ( kalo bahasa kerennya blessing in disguise ). Ada teman punya warnet yang request bandwidthnya setiap client bisa di limit, dan bila anak-anak dibawah umur yang masuk dia bisa menggunakan content filtering seperti pada Squid Proxy tetapi yang easy to maintain, masuk akal sih soalnya yang jaganya juga awam komputer, kalo dihadapkan kepada layar khas “putty” yang gelap dan hanya berupa ketikan-ketikan saja dikhawatirkan tidak berjalan smooth. 😀
So akhirnya gw tanya ke Om Google, the Mr.Know it All … 😀 ternyata untuk demand dari request tersebut bisa dicover oleh mikrotik. So langsung deh dicoba (more…)